Rabu, 06 Juli 2011

Model Bisnis e-Commerce

Ada beberapa model bisnis yang bisa dilakukan pada e-Commerce, di antaranya adalah:

1. Jual Beli Online.

Pada model bisnis ini, yang dilakukan perusahaan adalah melakukan penjualan secara online.Produk yang dijual bisa berasal dari produksi sendiri maupun didapatkan dari supplier yang menjalin kerjasama.Perusahaan mengembangkan sistem penjualan online sendiri, melakukan kerjasama dengan supplier, kurir, dan juga perbankan sebagai sarana pembayaran.

Perusahaan mendapatkan keuntungan dari “fee atau komisi penjualan” yang besarannya bervariasi sesuai dengan kesepakatan supplier.Pada model ini, perusahaan berfungsi sebagai toko yang menjual beraneka produk, baik produk sendiri maupun produk dari supplier.

Contoh perusahaan yang melakukan jual beli online di Indonesia di antaranya adalah:

·         Glodokshop.com (www.glodokshop.com), toko online yang menjual produk-produk elektronik.
·         Indokado.com (www.indokado.com), toko online yang menjual bunga dan kado.
·         Toko Buku Gramedia (www.gramediaonline.com), toko online yang menjual buku. Ada juga Kutukutubuku (www.kutukutubuku.com) yang juga menjual buku.


Lelang Online.

Pada model bisnis ini, perusahaan mengelola proses pelelangan secara online. Perusahaan dalam hal ini mendata orang-orang yang ingin menawarkan barangnya. Di sisi lain, perusahaan juga melakukan penawaran secara online kepada para peminat untuk membeli produk tersebut secara lelang. Artinya, perusahaan menawarkan barang yang dilelang kepada peminat dengan harga tertinggi.

Untuk menjaga agar proses pelelangan berjalan dengan baik, maka perusahaan melakukan pendataan secara lengkap dan melakukan verifikasi apakah data yang disampaikan benar atau tidak. Secara prinsip, model bisnis ini sama dengan rumah lelang atau balai lelang yang ada, tetapi dijalankan secara online.

Perusahaan mendapatkan keuntungan dari komisi yang dihasilkan dari proses pelelangan. Semakin banyak barang yang dilelang maka akan semakin besar keuntungan yang didapatkan perusahaan. Kunci sukses dari usaha ini adalah kepercayaan dari setiap penjual dan pembeli akan barang yang dilelang.

Beberapa contoh perusahaan yang menjalankan bisnis secara online, di antaranya adalah:·         eBay.com (www.ebay.com), perusahaan lelang online tertua di dunia. 

Pengertian dan Cara Kerja E-Commerce

Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik, terutama internet. E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

M. Suyanto (2003) mengatakan, e-commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web internet (Shim, Qureshi, Siegel, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, king, Chung, 2000).

Menurut David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif beriku:

Dari  perspektif komunitas, e-commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.

Dari  perspektif proses bisnis, e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.

Dari  perspektif layanan, e-commerce merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan ketepatan pelayanan.

·         Dari  perspektif on line, e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya

Association for Electronic Commerce secara sederhana mendefinisikan e-Commerce sebagai "mekanisme bisnis secara elektronis". Di sisi lain, CommerceNet, sebuah konsorsium industri, memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu "penggunaan komputer yang saling terhubung sebagai sarana penciptaan relasi bisnis". Kemudian ditambahkan bahwa di dalam e-Commerce terjadi "proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antardua pihak di dalam satu perusahaan dengan menggunakan intranet".

Sementara Amir Hartman dalam bukunya "Net-Ready" (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan e-Commerce sebagai "suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antarinstitusi dan konsumen langsung (B-to-C)".

Eko Indrajit menyebutkan bahwa dari semua definisi di atas memperlihatkan bahwa e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
  1. ·         Terjadinya transaksi antara dua belah pihak;
  2. ·         Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi; dan
  3. ·         Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.

Dengan demikian, secara sederhana e-Commerce merupakan transaksi bisnis sebagaimana transaksi bisnis yang biasa terjadi, tetapi menggunakan internet sebagai media untuk melakukan proses transaksi tersebut.



Proses operasional dari e-Commerce secara detail bisa digambarkan sebagai berikut:
  1. 1.    Konsumen melihat situs web (website) e-Commerce melalui alamat yang telah ditentukan.
  2. 2.    Konsumen melakukan pemilihan produk di website dan melakukan pemesanan dari produk yang dipilih. Konsumen juga memberikan data-data pribadi dan juga data-data alamat pengiriman secara lengkap.
  3. 3.    Setelah memilih produk, konsumen kemudian melakukan pembayaran sesuai dengan sistem pembayaran yang telah ditetapkan. Sistem pembayaran ini disesuaikan dengan sistem yang ada di toko online tersebut. Secara umum, sistem pembayaran yang ada di toko online terdiri dari beberapa metode, di antaranya adalah:

a.    Kartu Kredit. Dalam hal ini pengelola toko bekerja sama dengan perusahaan yang menyediakan layanan pembayaran melalui kartu kredit yang disebut sebagai “payment gateway”. Payment gateway inilah yang menjadi penghubung antara toko online, perusahaan penerbit kartu kredit (VISA, MASTER, AMEX), dan juga dengan Bank Penerbit kartu.
b.    Transfer Bank. Pengelola toko menyediakan nomor rekening khusus yang disediakan bagi konsumen untuk melakukan pembayaran. Transfer bisa dilakukan melalui setoran tunai di Bank, transfer melalui ATM, Internet Banking, ataupun Mobile Banking.
c.    Cash on Delivery. Adalah pembayaran yang dilakukan di tempat pada saat pengiriman produk. Model pembayaran semacam ini biasanya dilakukan untuk konsumen yang sudah dikenal terlebih dahulu karena sudah melakukan transaksi sebelumnya.
  1. 4.    Pengelola toko online kemudian melakukan verifikasi apakah pembayaran yang dilakukan sudah benar atau belum. Proses verifikasi ini penting untuk menghindari berbagai penipuan pembayaran. Verifikasi dilakukan dengan melakukan pengecekapan apakah pembayaran sudah masuk di rekening perusahaan atau belum. Baru kemudian order diproses.
  2. 5.    Setelah dipastikan bahwa pembayaran telah terjadi, pengelola toko online kemudian melakukan pengecekan stok barang. Pengecekan stok barang ini ada dua macam:

a.    Untuk produk yang dijual sendiri, maka pengecekan dilakukan di gudang sendiri.
b.    Untuk produk yang berasal dari supplier, maka pengecekan dilakukan melalui supplier toko.
  1. 6.    Setelah barang ada, selanjutnya adalah melakukan pengiriman ke alamat penerima yang telah ditetapkan oleh pembeli. Pengiriman bisa jadi dilakukan ke alamat pembeli, ataupun jika dilakukan sebagai hadiah, maka dikirim ke alamat penerima hadiah.
  2. 7.    Pengiriman dilakukan oleh kurir, baik kurir perusahaan ataupun kurir dari pihak ketiga yang ditunjuk. Kurir mendokumentasikan melalui foto penerimaan barang sebagai tanda bukti, ataupun meminta tanda tangan dari penerima. Bukti penerimaan ini kemudian disimpan, dan bisa juga dikirim copy-nya kepada pembeli melalui email. 

Internet dan Pengembangan Bisnis

Menurut Peter Drucker, yang bisa membuat perusahaan bertahan di masa sekarang dan masa mendatang adalah inovasi dan pemasaran. Kedua hal ini harus terus menerus ada dan dikembangkan oleh perusahaan jika ingin maju dan bertahan.
Perlunya inovasi terus menerus karena perubahan yang terus terjadi baik secara internal maupun eksternal perusahaan.Perubahan tersebut terkadang terjadi dengan sangat cepat sehingga menuntut perusahaan juga mengembangkan inovasi dengan cepat.

Salah satu perubahan yang sedang terjadi adalah perubahan karena adanya teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang, terutama internet. Internet memiliki berbagai karakteristik yang bisa menawarkan sesuatu yang berbeda. Beberapa karakteristik yang menyebabkan internet menjadi teknologi yang perlu diperhatikan oleh berbagai perusahaan adalah:

Pertama, internet adalah jaringan dari banyak jaringan (network of network). Internet menjadi jaringan terbesar yang pernah dibuat manusia sampai sekarang ini.Jaringan ini meliputi berbagai karakter dan komunitas manusia di dunia, dari berbagai kalangan dengan berbagai minat. Dengan besarnya jaringan yang dimiliki, maka peluaang perusahaan untuk memperluas target pasar juga semakin besar. Kondisi ini yang harus dimanfaatkan sepenuhnya oleh berbagai perusahaan di Indonesia untuk mencapai pasar yang lebih luas lagi melalui internet.

Kedua, dari sisi waktu akses internet tidak lagi dibatasi oleh jam resmi masuk kantor. Internet bisa diakses selama 24 jam penuh dalam sehari, 7 hari dalam seminggu dan 365 hari penuh dalam setahun non stop.

Ketiga, dari sisi tempat internet bisa diakses oleh siapa saja dan di manapun dia berada selama memiliki akses untuk telekomunikasi. Dunia tidak lagi bisa dibatasi oleh batasan-batasan geografis karena akses global sekarang ini sudah bisa dilakukan di depan layar komputer.

Keempat, karena berbentuk digital maka kita bisa menyimpan dan menyajikan produk dan jasa yang kita miliki sebanyak-banyaknya. Perusahaan tidak perlu khawatir kurangnya tempat, karena internet memungkinkan penyajian produk dan jasa sebanyak-banyaknya.

Dengan berbagai kondisi di atas, banyak sekali implikasi internet yang mengubah berbagai proses dan strategi pemasaran perusahaan, di antaranya adalah:

Pertama: Pemanfaatan informasi oleh konsumen. Peran informasi dari sisi konsumen berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan. Ketika seseorang merasakan ada kebutuhan, ia akan mencari informasi bagaimana mencari solusi agar kebutuhannya bisa terpenuhi. Pada era internet, informasi akan beredar sangat cepat. Apa yang terjadi sekarang bisa langsung terekspose ke seluruh dunia tanpa ada yang bisa menghalangi. Jika dulu orang melakukan komplain terhadap sauatu produk atau jasa butuh beberapa waktu hingga dicetak oleh media, sekarang ini melalui email dan mailing list sudah langsung bisa dibaca oleh ratusan bahkan ribuan hingga jutaan orang.

Peredaran informasi yang sangat cepat menjadikan perusahaan sekarang ini dituntut mengembangkan layanan pelanggan yang lebih baik. Dengan kemampuan orang memberikan informasi yang begitu cepat, sedikit kesalahan akan membuat reputasi perusahaan terganggu.

Sumber informasi berkembang begitu banyak karena setiap orang dengan mudah bisa memberikan informasi. Arus informasi yang begitu banyak ini di satu sisi memang memudahkan konsumen, tetapi di sisi lain karena terlalu banyak bisa membingungkan konsumen dalam memilah informasi mana yang bisa dipercaya.

Perusahaan karena itu perlu membangun saluran akses terhadap informasi yang benar yang bisa menjadi rujukan bagi konsumen. Selain saluran kontak tradisional yang selama ini ada, website sebagai rujukan informasi resmi mendapatkan posisi yang signifikan dalam hal ini.

Cara orang mendapatkan informasi juga mengalami perubahan yang signifikan. Jika dulu orang mencari informasi melalui media-media tradisional, sekarang ini internet adalah salah satu media yang sangat penting sebagai sumber informasi. Dengan kemampuan internet yang sangat besar, segala macam informasi tersedia. Orang tinggal mencari pada mesin pencari (search engine) tentang suatu masalah yang diinginkan, dan dalam sekejap semua informasi yang dibutuhkan sudah tersedia.

Dengan semakin banyaknya informasi yang bisa diakses oleh konsumen, harapan konsumen akan suatu produk atau jasa menjadi semakin besar. Harapan itu semakin besar jika konsumen melihat perbandingan apa yang ditawarkan oleh para pesaing dan juga produka atau jasa sejenis di luar negeri. Tidak bisa tidak, dalam era internet sekarang ini, perusahaan cenderung akan semakin sulit memuaskan konsumen. Dibutuhkan pengetahuan pasar yang lebih integral untuk memprediksi dan menangkap kebutuhan konsumen di masa sekarang dan masa depan.

Implikasi kedua adalah sumber keunggulan bersaing yang berubah. Salah satu tantangan lain dari internet adalah kemudahan konsumen dalam mendapatkan informasi strategis, termasuk harga. Konsumen dengan mudah membandingkan harga antara satu produk atau jasa dengan yang lain. Kecenderungan produk atau jasa untuk menjadi komoditas semakin besar. Perusahaan akan semakin sulit mengandalkan harga sebagai keunggulan bersaing, perlu dicari sumber-sumber baru keunggulan bersaing perusahaan.

Implikasi ketiga adalah mata rantai nilai yang berubah. Karena internet berupa jaringan di mana informasi mengalir, mata rantai nilai yang selama ini dijalankan bisa berubah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan dalam menggunakan internet secara maksimal. Jalur distribusi misalnya, pada beberapa perusahaan yang sudah menerapkan belanja online melalui ecommerce, bisa memotong beberapa jalur distribusi ke konsumen.Sekarang ini dengan infrastruktur yang belum memadai, perubahan mata rantai nilai ini mungkin belum terasa. Tetapi di masa depan, penguasaan terhadap mata rantai nilai akan menjadi salah satu keunggulan bersaing yang signifikan.

Karena itulah, pada kondisi sekarang ini, sangat mungkin bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan internet semaksimal mungkin. Dengan internet, memungkinkan proses transaksi bisnis dilakukan melintasi batas waktu, juga melebarkan pasar ke berbagai wilayah baik nasional maupun mancanegara. Inilah yang disebut sebagai E-Commerce.

Selasa, 28 Agustus 2007

Gantungkan Cita-Citamu Setinggi Langit



Buku kumpulan Mahfudzat kecil itu masih setia menemani. Aku terpaku pada satu baris yang menurutku sangat menarik, bunyinya begini: Saari’ ila ma rumta ma dumta qaadiran ‘alaihi, fain lam tubshirinnujha fashbir”. Artinya kira-kira begini: “Segeralah Kamu menuju apa yang kamu inginkan selagi kamu bisa melakukannya, dan jika kamu masih belum berhasil, bersabarlah”.

Ada beberapa hal menarik dari kata-kata mutiara di atas. Utamanya adalah tentang cita-cita dan harapan akan masa depan. Yang membuat kita masih hidup dan bertahan adalah harapan. Selagi masih ada harapan, kita masih punya semangat untuk hidup. Karena itu, penting sekali bagi kita untuk terus mengobarkan harapan dan cita-cita.

Dan kalau bercita-cita, kata guru-guru kita dari dulu, gantungkanlah cita-cita kita setinggi langit, jangan tanggung-tanggung. Dengan cita-cita yang tinggi, maka setiap hari kita punya harapan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Sangat disayangkan sebenarnya, pelajaran tentang membuat cita-cita dan tujuan hidup itu lebih banyak berhenti pada saat kita lulus SD. Setelah itu, tidak ada lagi guru yang bertanya apa cita-cita dan harapan masa depan kita? Padahal, pertanyaan itu menjadi salah satu tujuan paling penting dalam hidup seseorang.

Tanpa adanya tujuan yang terarah, hidup ini sangat mudah untuk diombang-ambingkan oleh godaan-godaan kenikmatan (yang lebih banyak terkadang sesaat), dibandingkan untuk terus lurus mengejar cita-cita. Lha wong yang sudah ada tujuan yang jelas aja sering belak-belok ke sana kemari, apalagi ngga punya tujuan hidup.

Karena itu, ada baiknya, moment 17 Agustus ini menjadi bahan renungan kita, karya apa yang sudah kita kerjakan, dan apa yang ingin kita kerjakan, dan apa yang ingin kita tuju? Ini percis, banner besar yang pertama kali dibentangkan saat datang ke Gontor: “Ke Gontor Apa Yang Kau Cari?”

Ketika cita-cita dan tujuan itu sudah ada, langkah selanjutnya adalah orang harus punya AMBISI untuk mencapai cita-cita itu. AMBISI akan menjadi daya dorong yang luar biasa hebat yang memungkinkan seseorang mempunyai tenaga ekstra dalam hidupnya. Makanya, kata-kata mutiara di atas menyebut kata “Sa’ari’, LARI, CEPAT, yang berkonotasi SPEED, dan tidak BERLEHA-LEHA.

Ini mengandung arti sederhana: jangan pernah menunda apa yang menjadi jalan kita untuk mencapai tujuan hidup. Tengok kanan-kiri adalah hal lumrah, tetapi hal itu tidak boleh menghambat langkah kita dalam mencapai tujuan hidup. Apa yang menghalangi kita biasanya adalah pikiran kita sendiri. Kita terbelenggu oleh pemikiran tentang keterbatasan dan ketidakberdayaan yang seringkali hanya ada di kepala kita, dan tidak betul-betul terjadi di lapangan.

Kata-kata “qadara”, yang dalam bentuk lain menjadi “taqdir”, berarti ukuran di mana paramater ukurannya itu adalah pikiran kita sendiri. Karena itulah, saatnya mengepakkan sayap pikiran kita ke dalam apa yang diiklankan ponds sebagai “freedom of mind”, atau lagunya Steven and Coconut Tree: “I’m Free, I’m Free Like a Bird”.

Jadi, apa yang menghalangi kita? “Sky is my limit”, tidak ada yang menghalangi kita kecuali diri kita sendiri, dan itu akan mengubah seluruh pandangan kita tentang hidup dan harapan ke depan.

Tapi jangan lupa, bahwa cita-cita itu tidak bisa dicapai begitu saja. Jakarta keras, bung, begitu juga kota-kota lain di dunia. Selalu harus ada yang dikorbankan untuk bisa mencapai sesuatu, dan itu adalah pilihan hidup kita. Untuk bisa menjadi pintar misalnya, orang harus mengorbankan waktu-waktu bersenang-senangnya, dan lebih banyak menghabiskannya untuk belajar.

Pilihan itu yang membuat aku juga sadar, aku sejak tiga tahun lalu bercita-cita untuk menjadi Finalis L-Men. Itu lho, kontes badan sehat yang perutnya bisa six pack. Tapi, aku ngga berusaha mengorbankan waktuku untuk ke gym, atau mengorbankan lidahku untuk mengurangi makan. Akhirnya, cita-cita itu sebatas cita-cita, walaupun aku juga masih gantungkan setinggi langit. Entah kapan aku bisa mencapainya, karena di dalam hati yang paling dalam, aku masih pengin bisa mencapai itu…..

Nah, setelah kerja keras itulah, ada satu hal lagi yang menurutku juga penting; penyerahan diri secara total, dalam bahasa agamanya adalah Ikhlas. Keikhlasan bahwa kerja keras kita adalah bentuk pengabdian sebagai hamba kepada Tuhan. Jika ada kesuksesan, maka kita bersyukur bahwa nikmat itu diberikan Tuhan, tetapi jika belum ada kesuksesan, kita tetap SABAR.

Di sini, saya mendapatkan makna yang lebih kaya tentang SABAR. Bahwa manusia tidak akan bisa merasakan makna SABAR jika ia belum berusaha atau bekerja keras. Makna SABAR baru akan terasa lebih indah jika ia telah bekerja keras dan mengerahkan segala daya upaya, tetapi hasilnya belum didapatkan sesuai keinginan. Di situlah, SABAR menjadi lebih bermakna.

Karena itu, kembali ke awal, tugas sebagai hamba, adalah mengembangkan tujuan-tujuan hidup yang lebih positif, bekerja keras mencapai tujuan itu, dan jika belum ada hasil yang memuaskan, bersabarlah. Hasil itu hanya soal waktu, jika kita bersabar, ia akan segera datang…..

Jakarta, 16 Agustus 2007
Akbar Zainudin, MERDEKA